Sejak Toyota serius memasarkan produk hybrid atau HEV mereka dengan model populer lewat All New Toyota Kijang Innova Zenix, makin banyak konsumen yang bisa menikmati HEV. Hanya saja, ada beberapa suara sumbang yang menyatakan peforma efisiensi mobil-mobil hybrid Toyota kurang irit. Oleh karenanya, Auto2000 Jatim mengajak awak media dan komunitas Toyota untuk merasakan langsung model-model hybrid Toyota dengan rute Surabaya-Malang PP. Seperti apa hasilnya? Yuk kita bahas.
Jadi, tim AutonetMagz diundang oleh Auto2000 Jatim untuk ikut serta dalam acara Driving Experience with Auto2000 Jatim. Nah, dalam kesempatan ini, Auto2000 nampak ingin menekankan produk HEV mereka. Oleh karenanya, ada 10 unit mobil hybrid yang akan kami gunakan. Ke-10 mobil tersebut terdiri dari 5 unit All New Toyota Kijang innova Zenix Q Modellista HEV dan 5 unit All New Toyota Yaris Cross GR-S HEV. Sebelum perjalanan dimulai, kami diberi kesempatan untuk QnA bersama perwakilan dari Auto2000 Jatim. Antara lain adalah Jogi Hartomo, BM Auto2000 Jemursari, Jimmy Irawan, BM Auto2000 Kenjeran dan I Ketut Sutena, Kepala Bengkel Auto2000 Basuki Rahmat.
Dalam sesi QnA tersebut, banyak awak media maupun komunitas mempertanyakan keunggulan dan juga cara kerja hybrid milik Toyota. Dan dari sana, kami pun sadar bahwa teknologi hybrid sepertinya masih banyak tak diketahui oleh awam. Oleh karenanya, kami pun memutuskan untuk mencoba langsung bagaimana peforma dari kedua kendaraan hybrid Toyota tersebut secara maksimal di perjalanan kali ini. Di giliran pertama, kami mendapatkan bagian untuk mencoba All New Toyota Kijang Innova Zenix Q HEV. Dan kali ini, kami menempuh rute yang didominasi tol, serta menggunakan pengawalan dari pihak kepolisian. Tentunya, pace patwal dan kondisi jalan akan sangat berpengaruh.
Kami mulai bergerak dari Auto2000 Basuki Rahmat Surabaya mulai mendekati pukul 10.00 siang. Perjalanan cukup lengang di kota Surabaya karena akhir pekan. Namun, saat mulai memasuki rute tol, kami langsung dihadapkan pada kemacetan. Alhasil, kami hanya bisa berlari dengan pace 80 km/jam saja hingga rute tol porong. Dengan kondisi tersebut, kami masih bisa mencatatkan angka konsumsi MID di 17,2 km/liter. Angka yang cukup baik untuk sebuah MPV bongsor berisikan 3 orang dewas dan harus berada di barisan akhir rombongan konvoi. Setelah itu, kami berjalan di jalanan yang lebih lengang dari Porong hingga memasuki kota Malang.
Hanya saja, kalian tentu paham bahwa jalanan menuju Malang cenderung menanjak. Awalnya, kami sempat mendapatkan angka MID di 20,2 km/liter sebelum mendekati kawasan Lawang. Namun, setelah melibas tanjakan demi tanjakan, angka di MID pun turun. Kami pun dihadapkan pada macetnya kota Malang di akhir pekan. Memaksa kami harus melaju cukup rapat di belakang kawalan Patwal. Kondisi ini juga membuat kami harus berakselerasi dengan agresif, termasuk juga pengeremannya. Walaupun begitu, sesampainya kami di Ijen Suites Hotel, angka terakhir MID ada di 17,9 km/liter. Angka yang tidak kami duga sebelumnya. Efisien untuk pola berkendara kami yang agresif dengan mobil bongsor.
Setelah makan siang di Ijen Suites, kami bergerak ke Auto2000 Singosari dan melihat fasilitas Body & Cat untuk area Malang Raya. Selepas itu, kami bertukar mobil menjadi All New Toyota Yaris Cross GR-S HEV. Kami pun cukup percaya diri dengan mobil ini, karena tim AutonetMagz pernah mengetes mobil ini dalam jarak jauh, Surabaya-Jakarta. Berbeda dengan perjalanan sebelumnya, rute kali ini memang cenderung menurun, walaupun sama-sama tak lengang. Kami dibuat terkejut karena angka MID sempat menyentuh angka 40,0 km/liter. Angka yang tidak main-main, karena bahkan lebih irit ketimbang sebuah motor 250 bahkan 155cc.
Kami pun berjalan cukup konstan di kecepatan 100 km/jam, dan terus memanfaatkan regenerative braking untuk mengisi penuh baterai. Kondisi baterai yang penuh ini yang kami manfaatkan untuk menginjak gas tipis-tipis untuk mempertahankan kecepatan. Alhasil, kami bisa bergerak dengan jarak yang cukup jauh dengan kondisi EV Only, tanpa melibatkan mesin sama sekali. Memasuki tol Porong-Surabaya, kondisi lalu lintas cenderung ramai. Kami pun agak ragu capaian konsumsi BBM akan tinggi. Namun, kenyataannya, sesampainya di Auto2000 Basuki Rahmat, kami mendapatkan angka efisiensi di 33,4 km/liter. Melebihi rekor kami sebelumnya yang cuma 28,3 km/liter
Nah, dengan pengalaman ini, kami semakin yakin bahwa konsumsi BBM mobil-mobil Hybrid Toyota sebenarnya punya potensi yang besar. Hanya saja, perlu usaha ekstra untuk belajar dan memahami cara kerja teknologi ini. Gambarannya sama seperti saat kalian mencoba smartphone dengan layar sentuh saat masih jamannya smartphone dengan keyboard fisik. Jadi, kita sebagai pengguna pun wajib hukumnya untuk mempelajari bagaimana cara kerja teknologi hybrid. Karena hanya dengan itu saja, kita bisa memaksimalkan potensi terpendam dari teknologi HEV Toyota. Jadi, bagaimana menurut kalian?
sumber : Autonetmagz