Setiap mobil perlu mengganti oli dengan rutin agar performanya terjaga. Namun banyak pengguna yang lalai sehingga tanpa disadari menemukan banyak masalah saat digunakan.
Ini tentu bukan hal yang baik. Pasalnya, mesin kendaraan roda empat membutuhkan oli untuk bekerja sempurna, baik itu oli sintetik, oli semi-sintetik, atau oli mineral, tergantung kebutuhan mobil.
Penggantian oli umumnya disarankan pada kilometer 5.000, 7.500, atau 10.000 km. Ada pula yang melakukan pergantian oli berdasarkan patokan waktu (misal 3 bulanan) atau pemakaian. Pemilik mobil yang berpengalaman pasti tahu kapan saatnya ganti oli. Namun ada cara termudah mengetahui kapan mobil harus ganti oli dengan mengamati lima ciri berikut ini.
1. Mesin Mengeluarkan Suara Aneh
Oli membuat bagian-bagian mesin terlumasi sehingga semuanya dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Jika oli Anda sudah lama, kemungkinan besar oli sudah kehilangan beberapa sifat pelumasnya. Artinya oli tidak bisa melindungi bagian-bagian mesin dengan baik dan komponen saling bergesekan dengan kasar.
Bunyi yang tidak biasa di mesin, seperti suara ketukan atau raungan adalah salah satu tanda bahwa Anda mungkin terlambat mengganti oli. Dalam kasus ekstrem, Anda mungkin mendengar mesin menderu sangat keras.
Mengabaikan suara yang tidak biasa ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada mesin Anda. Pantau terus penggantian oli rutin untuk membantu mengurangi risiko keausan dini pada bagian-bagian mesin.
2. Ada Bau Seperti Terbakar di Dalam Mobil
Anda mencium sesuatu seperti bau yang terbakar di dalam mobil? Oli memiliki dua tugas, yang mana harus melumasi bagian-bagian mesin dan mengatur suhu mesin, yaitu menjaga agar tetap dingin.
Ketika oli sudah lama dan kotor, oli tidak bisa membuat mesin Anda tetap dingin. Hasilnya? Akan ada bau terbakar yang tajam di kabin mobil. Dalam beberapa kasus, baunya juga bisa mengindikasikan kebocoran oli, yang dapat menyebabkan perbaikan yang mahal jika tidak ditangani.
3. Kekentalan Oli Berubah
Konsistensi atau kekentalan oli bisa diperiksa dengan langkah-langkah berikut:
• Pertama-tama, tunggu mesin menjadi dingin lalu buka kap mesin.
• Tarik dipstick keluar dari tempat oli.
• Lap dipstick dengan handuk kertas, lalu masukkan kembali dan tarik keluar untuk mengamati konsistensi dan warna oli pada stik.
Apakah oli berwarna bening kekuningan? Jika iya, itu artinya oli Anda masih bagus. Jika sudah gelap, ini biasanya juga tidak apa-apa. Oli menjadi lebih gelap saat mengalir melalui mesin, jadi warna tidak selalu merupakan tanda Anda perlu mengganti oli.
Bagaimana kekentalannya? Oli menghimpun partikel kecil dari kotoran dan puing-puing saat bekerja, dan secara alami menjadi semakin berpasir. Jika oli Anda tampak bagus dan encer, oli tahan lama dan masih bagus. Tetapi jika oli sudah mengental dan berbutir, itu pertanda Anda mungkin perlu mengganti oli.
4. Level Oli Sudah Rendah
Terlalu lama menunda penggantian oli dapat membuat level oli Anda sangat rendah. Mengemudi dengan sedikit atau tanpa oli dapat meningkatkan risiko kerusakan mesin permanen, terutama dalam cuaca panas. Saat Anda memeriksa konsistensi oli, perhatikan juga levelnya.
Periksa level oli di kedua sisi dipstick. Indikator di bagian bawah stik akan memberitahu Anda apakah tingkat oli sudah rendah, bagus, atau masih tinggi. Jika oli Anda hampir habis, segera ganti oli.
5. Salah Satu Lampu Dasbor Menyala
Beberapa kendaraan memiliki lampu dasbor khusus yang menunjukkan kapan saatnya mengganti oli. Beberapa mobil keluaran terbaru memiliki fitur seperti ini dengan tanda peringatan dalam lampu-lampu tertentu.
Ternyata memiliki kendaraan bermotor tidak hanya mengisi bahan bakar loh sobat! Tetapi perlu diperhatikan juga pada bagian mesin, khusus nya Oli.
Nah diatas merupakan beberapa indikator yang perlu kita perhatikan jika kendaraan bermasalah bisa langsung diketahui dan ditangani dengan tepat.
Sumber: Otomotif.tempo.co